Selasa, 12 April 2011

BERUSAHA TERSENYUM MENGHADAPI KEMATIAN

BERUSAHA SENYUM MENGHADAPI KEMATIAN



Oleh: Abdul Aziz Al-Ghaffar*

Hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita tentang peringatan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali sang pencipta yang maha Esa, semua yang ada di bumi akan binasa termasuk kita, seperti yang kita ketahui di dalam firman-Nya: “semua yang ada di bumi itu akan binasa,” (QS ar-Rahman: 26). Sederetan manusia yang ada di muka bumi ini baik yang kaya, yang miskin, pemerintah, masyarakat dan semuanya tidak ada yang bisa melawan kematian sekalipun yang ahli dalam menyelamatkan manusia yang dalam sekarat. Fungsi jasad setiap orang pasti berahir, kapanpun, di manapun, siapapun jika Allah sudah menghendakinya, maut pasti akan menjemput dan mengembalikan seseorang ke pangkuan-Nya.
Kematian. Satu kata itu, dapat menimbulkan kengerian dalam batin kita, membuat semua orang merasa tidak nyaman, tapi perlu diketahui bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati termasuk manusia. Tapi, tidak ada yang tahu rencana Tuhan, akan takdir kematian seseorang. Kematian akan menyapa siapa pun, baik orang yang shaleh, maupun orang yang kafir, orang yang turun ke medan perang, maupun orang yang bersantai di rumahnya, orang yang sudah tua maupun yang masih balita, orang yang sehat maupun orang yang sakit. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia hidup di dunia ini hanyalah sementara, manusia tidak akan selamanya bahagia, tidak selamanya senang, dan tidak selamanya kekal. Semua kehidupan yang ada sudah terukir di dalam sekenario sang pencipta, termasuk hidupnya menusia, hidup kita semuanya sudah terurai didalam sekenario sang pencipta dan tidak ada yang bisa merubahnya kecuali yang Memilikinya.
Akhir hidup manusia di dunia merpakan awal kehidupannya di akhirat, manusia akan menentukan pilihan untuk kehidupan selanjutnya: surga atau neraka, tapi manusia tidak bisa menentukan pilihan itu di akhirat, manusia hanya bisa menentukan pilihan itu dengan amalnya ketikan dia berada di dunia.
Manusia yang sukses di dunia dan akhirat adalah manusia yang paling beruntung karena manusia tersebut mendapatkan kenikmatan yang sesungguhnya, yaitu kenikmatan yang meliputi dunia dan akhirat. Manusia yang sukses di dunia bukan manusia yang bisa kaya, bukan yang bisa berkuasa, bukan pula manusia yang ahli dalam korup, tapi manusia yang sukses di dunia yaitu manusia yang bisa mempersiapkan bekal untuk kematiannya dan akhratnya.
Memang kita tidak bisa memperkirakan kapan berkhirnya hidup kita, tapi insya Allah kita bisa untuk menjadikan akhir hidup kita khusnul khatimah jika kita mau, kita hidup dari-Nya dan yang pasti kepda-Nya juga akan kembali, hidupnya kita di dunia adalah perjalanan yang di liputi ujian yang tiada henti tapi di samping ujian itu terdapat nikmat yang sangat besar jika kita menyadarinya, semua itu juga dari-Nya. Terkadang kita tidak menerima apa-apa yang telah diberikan oleh-Nya, ketika kita mendapatkan musiba dan ujian yang cukup besar sehingga kita kesulitan menghadapinya maka yang tersirat di dalam pikiran kita keluhan kepada-Nya, tatapi jika kenikmatan yang kitan dapatkan maka rasa sukur jarang menyapa pikiran dan hati kita, itulah sifat manusia yang tidak di senangi-Nya. Tapi apakah kita bisa berusaha mensyukuri semua pemberiaanya? Jika kita bisa maka kita pasti bisa senyum menghadapi kematian, Wallhu A’lamu Bissawaf.

*santri kelas 6 TMI AL-AMIEN PRENDUAN asal Bondowosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar